Kajian Lingkungan Hidup dalam Tata Ruang Kota Depok

Abstrak

Pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang dituangkan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sudah sepatutnya menjadi pertimbangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok. Pada prosesnya, partisipasi publik dalam mendefinisikan isu pembangunan berkelanjutan untuk mengetahui kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah, perumusan alternatif tata ruang, dan perbaikan kondisi lingkungan merupakan aspek penting yang patut dijunjung tinggi. Namun, pada praktiknya, KLHS seakan tidak dipertimbangkan dalam pembangunan Kota Depok. Maka dari itu, kajian ini akan membahas lebih lanjut terkait beberapa isu pembangunan yang membelenggu Kota Depok, di antaranya masalah pengelolaan sampah, peningkatan lahan terbangun yang tidak terkendali, dan makin berkurangnya ruang terbuka hijau. Tak hanya itu, kajian ini juga menegaskan urgensi keterbukaan informasi dan partisipasi agar pemerintah bersama rakyat dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Depok.

Kata kunci: pembangunan berkelanjutan, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, KLHS, Rencana Tata Ruang Wilayah, RTRW, Kota Depok

Abstract

Sustainable development in Indonesia as outlined in the Strategic Environmental Assessment (KLHS) should be considered in the Spatial Plan for Depok City. In the process, public participation in defining sustainable development issues to determine environmental conditions in an area, formulating alternative spatial plans, and improving environmental conditions is an important aspect that deserves to be upheld. However, in practice, it is as if KLHS was not considered in the development of Depok City. Therefore, this study will discuss several development issues that shackle Depok City, including the problem of waste management, the uncontrolled increase in built-up land, and the decreasing green open space. Not only that, this study also emphasizes the urgency of information disclosure and participation so that the government and the people can improve the quality of the environment in Depok City.

Keywords: sustainable development, Strategic Environmental Assessment, KLHS, Regional Spatial Planning, RTRW, Depok City